Indonesia dan keragaman budayanya, sepertinya hal ini selalu tersemat dalam diri negara yang mayoritas popilasinya adalah seorang muslim. Pada 12 Rabiul Awwal kalender HIjriyah, umat muslim selalu memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi merupakan momen sakral dalam tradisi islam yang dirayakan dengan penuh penghormatan. Peringatan ini menjadi kesempatan berharga untuk merenungkan dan menghidupkan kembali ajaran serta tauladan luar biasa yang dimiliki oleh Rasulullah.
Di Kabupaten Bogor tepatnya di Kp Rawailat - Desa Dayeuh, momentum Maulid Nabi diperingati dengan tradisi unik yang dimiliki oleh warga kampung yakni Festival Dongdang. Festival Dongdang merupakan tradisi berbagi makanan dalam sebuah pawai yang dilakukan sambil berjalan kaki menuju Masjid (tempat diadakannya peringatan maulid).
Festival ini diikuti oleh seluruh warga Kampung Rawailat. Hari Jumat dipilih atas kesepakatan warga kampung sebagai hari baik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam Festival Dongdang ini, Para warga kampung telah menyiapkan banyak bongsang atau “besek makanan” yang akan dibagikan kepada orang-orang yang melintasi daerah tersebut sebagai bentuk amalan yang mereka lakukan di acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Masjid An-Nur Rawailat dijadikan tempat pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Lantunan sholawat nabi dari para warga yang hadir di acara tersebut membuat suasana peringatan maulid nabi menjadi sangat menentramkan hati. Hal ini juga disampaikan KH Anyar dalam ceramahnya. Beliau sempat bergetar dan ingin meneteskan air mata disela-sela ceramah melihat antusiame luar biasa yang diperlihatkan umat muslim dalam memperingati hari kelahiran Rasulullah.
“Kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan saja menjadi kebahagiaan bagi seluruh alam, akan tetapi juga kebahagiaan seluruh makhluk di muka bumi. Rasulullah SAW adalah khataman nabiyyin. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari adanya peringatan Maulid Nabi, salah satunya kita kembali mengingat bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan panutan kita. Jadi, sudah sepatutnya kita terus berusaha meniru akhlak nabi untuk dipraktikkan di dalam kehidupan sehari-hari.” – KH Anyar.