Tiara Putri Prameswari, Relawan Muda yang Menginspiratif.

Tiara Putri Prameswari, Relawan Muda yang Menginspiratif.

by Ditulis oleh Chelsea, Tika, & Alissah Editor : Akagazha - 26 Januari 2024

Tiara Putri Prameswari, perempuan berusia 22 tahun ini lahir di Bogor 2 Mei 2002. Ia merupakan seorang relawan pendidik di Lentera Mengajar. Sebuah wadah belajar-mengajar untuk anak-anak tidak mampu yang dibentuk oleh mahasiswa dari berbagai kampus ternama. Tiara merupakan mahasiswa Universitas Gunadarma yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Khatulistiwa. Komunitas yang mencetuskan terbentuknya wadah belajar Lentera Mengajar.

Menjadi salah satu relawan pendidik dalam Lentera Mengajar adalah salah satu kegiatan menyenangkan yang sejak tahun 2017 Ia lakukan sampai saat ini. Kak Tiara, begitu Ia biasa disapa akrab oleh murid-murid di Lentera Mengajar, tertarik dalam dunia mendidik sejak Ia ditawari seorang teman untuk bergabung dalam Komunitas Pemuda Khatulistiwa yang kebetulan sedang menggarap program sosial di wilayah Kp Sawah – Cileungsi dalam wadah Lentera Mengajar.

Pada tahun 2017, Kak Tiara fokus untuk membagikan ilmu yang Ia miliki kepada anak-anak pemulung yang merupakan murid dalam Lentera Mengajar. Tak hanya mengajarkan baca tulis, Kak Tiara juga berusaha menanamkan karekater baik dalam jiwa para muridnya dan berusaha membuka jalan agar ada perubahan yang dilakukan anak-anak pemulung itu di masa depan. 

Ketertarikannya terhadap anak-anak membuatnya sangat nyaman dengan lingkungan belajar yang dibentuk Lentera Mengajar. Tidak ada rasa sungkan dan canggung yang Ia tunjukkan dalam proses mengajar, namun keikhlasannya yang membuat Ia mampu terus ada untuk Lentera Mengajar.

Dedikasi tinggi yang dimiliki Kak Tiara dalam mendidik diadopsi dari sosok Ayah dan Ibunya yang menjadi motivasi paling besar dalam hidupnya untuk berbagi dan berbuat baik dengan tulus kepada banyak orang. Ia selalu memegang prinsip membantu banyak orang dengan ikhlas.

Memang tak mudah dalam mendidik di Lentera Mengajar, hal ini disampaikan Kak Tiara bahwa, “kesulitan terbesar adalah menjadi pengajar yang konsisten.” Sejak Lentera Mengajar didirikan pada tahun 2016, pengajar yang merupakan para mahasiswa berbagai kampus, salah satunya Universitas Pertiwi yang berada di wilayah Cileungsi ini berjumlah 7-8 orang. Namun semenjak dilanda wabah Covid-19 banyak pengajar yang mundur dari kegiatan di Lentera Mengajar . Tak hanya itu, berbagai kesibukan relawan pendidik yang mulai membatasi dalam kegiatan sosial ini. 

Kondisi pasca covid-19 berakhir menjadi tolak ukur baru untuk Lentera Mengajar kembali mengulurkan bantuan pendidikan bagi anak-anak pemulung. Seperti kembali pada awal mula, Lentera Mengajar sempat sepi murid. Padahal wadah belajar ini dibuka secara gratis untuk anak-anak pemulung di Kp Sawah yang ingin meraih pendidikan. Selain itu, murid Lentera Mengajar tidak tetap ditiap pekannya, hal ini dikarenakan beberapa diantara mereka sudah bekerja menjadi pengamen, buruh cuci piring di warung, bahkan menjadi tukang parkir. Alasan kebutuhan hidup ini menjadikan mereka terhalang untuk belajar di Lentera Mengajar.

Hingga saat ini, mendedikasikan diri dalam Lentera Mengajar merupakan kegiatan rutin di akhir pekan yang selalu diluangkan oleh perempuan yang masih terbilang muda ini. Disamping banyak perempuan yang enggan terlibat dalam kegiatan sosial, Kak Tiara menjadi bukti adanya jiwa muda yang peduli akan keadaan sekitar. 

Bagi Kak Tiara, saat ini Lentera Mengajar harus menjadi wadah belajar terbaik bagi mereka yang memang membutuhkan pendidikan di dalam ketidakmampuan mereka. Ia mulai mengajak beberapa anak muda untuk terlibat mendidik anak-anak pemulung. Mulai dari remaja SMK maupun Mahasiswa yang memiliki jiwa sosial yang merelakan waktunya untuk menjadi relawan pendidikan untuk anak-anak tidak beruntung yang berada di kawasan pemulung Kp Sawah